Blog > Ekonomi Masjid > 09 Desember 2025 • 14:00 WIB

Menghidupkan Ekonomi Masjid: Studi Kasus Masjid Al-Falah dan Transformasi Ekonomi Jamaah

Author P2EKOMAS

cover thumbnail

Masjid bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga pusat kehidupan sosial dan ekonomi umat. Banyak masjid yang mulai menyadari potensi besar ini dan bertransformasi menjadi pusat pemberdayaan masyarakat. Salah satu contoh nyata datang dari Masjid Al-Falah, sebuah masjid yang berhasil membangun ekosistem ekonomi jamaah secara bertahap, terukur, dan berkelanjutan.
 

1. Kondisi Awal: Aktivitas Ibadah Ramai, Kegiatan Ekonomi Minim

Masjid Al-Falah terletak di lingkungan padat penduduk dengan jamaah yang aktif dalam kegiatan keagamaan. Namun, sebelum transformasi, masjid ini menghadapi beberapa tantangan:

Meskipun ramai, potensi ekonomi masjid belum tergarap dengan baik.
 

2. Titik Balik: Pengurus Baru dan Rencana Pengembangan Ekonomi

Pada tahun tertentu, pengurus masjid mengadakan rapat besar dan memutuskan untuk membentuk Tim Ekonomi Masjid. Tim ini bertugas memetakan aset, peluang, serta kebutuhan jamaah. Dari hasil pemetaan, ditemukan hal penting:

Dengan temuan ini, tim menyusun rencana tiga pilar:

a. Unit Usaha Masjid

b. Marketplace Jamaah

c. Pelatihan & Inkubasi Usaha
 

3. Implementasi: Dari Lahan Kosong hingga Marketplace Online

a. Membuka Minimarket Syariah Masjid

Lahan kosong di belakang masjid diubah menjadi minimarket syariah yang menjual kebutuhan pokok jamaah. Sistemnya unik:

Dalam 6 bulan, minimarket ini memiliki lebih dari 150 pelanggan tetap—mayoritas jamaah sendiri.

b. Membuat Marketplace Jamaah Berbasis WhatsApp & Instagram

Tim ekonomi membuat katalog digital produk jamaah, seperti:

Semua dipromosikan lewat WA Broadcast & Instagram masjid.
Hasilnya, omzet jamaah naik 20–40% dalam tiga bulan.

c. Pelatihan Rutin: Dari Digital Marketing hingga Kewirausahaan

Masjid bekerja sama dengan komunitas digital dan kampus lokal untuk mengadakan pelatihan:

Pelatihan ini rutin dan gratis, menarik ratusan peserta.
 

4. Dampak Sosial dan Ekonomi yang Terjadi

Transformasi ini menciptakan perubahan signifikan:

• Pendapatan Masjid Meningkat 3 Kali Lipat

Dana operasional lebih stabil, program sosial meningkat.

• 37 Jamaah Mengalami Peningkatan Pendapatan

Terutama pedagang kecil, ibu rumah tangga, dan UMKM kuliner.

• Lapangan Kerja Baru untuk Pemuda

Minimarket, admin media sosial, hingga tim marketplace melibatkan 12 pemuda lokal.

• Komunitas Jamaah Lebih Solid

Karena sering bertemu dalam kegiatan pelatihan dan usaha bersama.

• Bantuan Sosial Makin Terstruktur

Dana tambahan digunakan untuk:

Masjid Al-Falah bukan hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga menjadi pusat kesejahteraan umat.
 

5. Kunci Keberhasilan dari Studi Kasus Ini

Dari perjalanan Masjid Al-Falah, ada beberapa kunci penting:

a. Manajemen Profesional

Masjid membutuhkan tim ekonomi dengan skill manajemen modern.

b. Kolaborasi

Melibatkan UMKM, pemuda, lembaga pendidikan, dan komunitas digital.

c. Transparansi Keuangan

Report mingguan ke jamaah membuat kepercayaan meningkat.

d. Fokus pada Kebutuhan Jamaah

Program dibuat berdasarkan data dan potensi nyata, bukan asumsi.

e. Mulai Kecil, Bertahap, dan Konsisten

Transformasi tidak perlu besar di awal; yang penting berkelanjutan.

f. Inspirasi untuk Masjid Lain

Studi kasus ini menunjukkan bahwa masjid memiliki potensi besar untuk menggerakkan ekonomi umat, bahkan dengan sumber daya yang terbatas. Dengan perencanaan tepat, digitalisasi, dan keterlibatan jamaah, masjid dapat menjadi pusat ekonomi yang kuat dan memberi dampak sosial nyata.

Transformasi ekonomi masjid bukan sekadar program, melainkan gerakan untuk membangun masyarakat yang lebih mandiri, produktif, dan sejahtera.

L2.1 STRONG LEADERSHIP
Mar
14

L2.1 STRONG LEADERSHIP

Mentor: Nur Ahmad Faizi

Sabtu, 14 Maret 2026
09:00 WIB
Hari
Jam
Menit
Detik

Artikel Terkait

Jadi Murid sekarang !

Investasi leher ke atas, serap ilmu perizinan agar mampu mengurus perizinan maupun jualan jasa perizinan