Blog > Ekonomi Masjid > 09 Desember 2025 • 13:37 WIB

Ekonomi Masjid: Membangun Kemandirian Umat dari Pusat Ibadah

Author P2EKOMAS

cover thumbnail

Masjid sejak dahulu memiliki peran yang lebih luas daripada sekadar tempat shalat. Ia adalah pusat pembelajaran, persatuan masyarakat, dan penggerak kesejahteraan umat. Di era modern, peran tersebut terus berkembang, termasuk dalam aspek penguatan ekonomi. Konsep ekonomi masjid hadir sebagai strategi untuk memaksimalkan potensi masjid agar mampu memberikan manfaat jangka panjang bagi jamaah dan masyarakat sekitar.

1. Memahami Konsep Ekonomi Masjid

Ekonomi masjid adalah upaya sistematis untuk mengelola aset, dana, dan kegiatan masjid agar mampu menciptakan nilai ekonomi yang berkelanjutan. Tujuannya bukan untuk mencari keuntungan semata, tetapi untuk memberdayakan umat melalui program produktif, sosial, dan layanan yang bermanfaat.

Ekonomi masjid mencakup berbagai aktivitas seperti pengelolaan wakaf produktif, unit usaha, bazar, koperasi, pelatihan keterampilan, hingga pemanfaatan teknologi digital untuk transparansi dan penggalangan dana.

 

2. Mengapa Ekonomi Masjid Penting?

a. Menjawab Kebutuhan Sosial Umat

Banyak masjid berada di tengah masyarakat dengan berbagai tantangan ekonomi. Dengan sistem ekonomi yang kuat, masjid dapat membantu menyediakan beasiswa, pelatihan kerja, dan program bantuan sosial secara rutin dan mandiri.

b. Menghidupkan Fungsi Masjid Secara Menyeluruh

Masjid bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga pusat kehidupan umat. Ekonomi masjid menghidupkan kembali peran ini dengan menyediakan kegiatan yang mempersatukan dan menguatkan jamaah.

c. Membangun Kemandirian Finansial

Pendapatan masjid tidak harus bergantung pada infak mingguan. Usaha produktif, pengelolaan aset, dan optimalisasi wakaf dapat menciptakan pemasukan stabil yang berkelanjutan.

 

3. Bentuk-Bentuk Pengembangan Ekonomi Masjid

a. Wakaf Produktif

Mengelola tanah, bangunan, atau dana wakaf menjadi usaha seperti ruko, minimarket, pertanian, atau sewa ruang.

b. Koperasi Masjid

Unit koperasi yang menyediakan kebutuhan jamaah (sembako, pakaian, alat tulis, dll) dengan harga terjangkau sekaligus memberi pemasukan bagi masjid.

c. Pelatihan dan Edukasi

Masjid dapat menjadi pusat pelatihan kewirausahaan, digital marketing, pelatihan kerja, hingga mentoring bisnis bagi pemuda dan pelaku UMKM.

d. Unit Usaha Kreatif

Seperti katering, laundry, percetakan, penyewaan aula, toko oleh-oleh halal, hingga media dakwah digital.

e. Optimalisasi Teknologi Digital

Menggunakan aplikasi manajemen masjid, crowdfunding untuk proyek sosial, hingga marketplace untuk produk jamaah.

4. Dampak Sosial dari Ekonomi Masjid

Penguatan ekonomi masjid memberikan efek domino yang sangat luas:

a. Pemberdayaan Masyarakat

Masyarakat mendapat pelatihan, peluang usaha, dan pendampingan sehingga lebih produktif.

b.  Penciptaan Lapangan Kerja

Unit usaha masjid dapat menyerap tenaga kerja lokal, terutama pemuda dan ibu rumah tangga.

c. Penguatan Solidaritas Umat

Program ekonomi mendorong kolaborasi, gotong royong, dan interaksi positif di antara jamaah.

d. Bantuan Sosial yang Berkelanjutan

Masjid dapat menyediakan bantuan rutin, bukan hanya ketika ada donasi spontan.

e. Lingkungan Lebih Sejahtera

Ekonomi yang kuat menciptakan dampak merata: stabilitas, ketentraman, dan kualitas hidup yang lebih baik.

5. Tantangan dan Solusi Pengembangan Ekonomi Masjid

Tantangan:

Solusi:

6. Masa Depan Ekonomi Masjid

Dengan dukungan teknologi, kolaborasi, dan manajemen yang baik, ekonomi masjid dapat menjadi pilar utama pemberdayaan umat. Masjid bukan hanya tempat shalat, tetapi juga pusat

L1.3 MARKETING MIX / BAURAN PEMASARAN 7P
Feb
21

L1.3 MARKETING MIX / BAURAN PEMASARAN 7P

Mentor: Nur Ahmad Faizi

Sabtu, 21 Februari 2026
09:00 WIB
Hari
Jam
Menit
Detik

Artikel Terkait

Jadi Murid sekarang !

Investasi leher ke atas, serap ilmu perizinan agar mampu mengurus perizinan maupun jualan jasa perizinan